Skip to main content

ips kelas 11 smk

1. Tindakan Sosial

Tindakan sosial adalah perbuatan atau perilaku manusia untuk mencapai tujuan subjektif dirinya. Misalnya, sejak kecil manusia sudah melakukan tindakan sosial seperti membagi makanan dengan temannya atau memberikan sesuatu kepada pengemis. Tindakan sosial manusia diperoleh melalui proses belajar dan proses pengalaman dari orang lain. Pada dasarnya tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat tipe berikut:

  • Bersifat rasional (instrumental)

Tindakan sosial yang bersifat rasional adalah tindakan sosial yang dilakukan dengan pertimbangan dan pilihan secara sadar (masuk akal) untuk mendapatkan hasil-hasil yang efisien.

  • Berorientasi nilai

Tindakan sosial yang berorientasi nilai dilakukan dengan memperhitungkan manfaat, sedangkan tujuan yang ingin dicapai tidak terlalu dipertimbangkan. Contohnya: Kita tidak pernah mempersoalkan mengapa kita saat makan harus menggunakan tangan kanan.

  • Tradisional

Tindakan sosial tradisional adalah tindakan sosial yang menggunakan pertimbangan kondisi kebiasaan yang telah baku dan ada di masyarakat seperti upacara-upacara adat.

  • Afektif

Tindakan sosial afektif adalah tindakan sosial yang sebagian besar tindakannya dikuasai oleh perasaan (afektif) ataupun emosi, tanpa melakukan pertimbangan yang matang.

2. Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, bersifat timbal balik antarindividu, antarkelompok, dan antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial terjadi apabila satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan reaksi bagi individu-individu lain. Interaksi sosial tidak hanya berupa tindakan yang berupa kerja sama, tetapi juga bisa berupa persaingan dan pertikaian.

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok dalam masyarakat.

3. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Agar interaksi sosial dapat terjadi, dibutuhkan beberapa syarat. Menurut Gilin dan Gilin seperti dikutip oleh Soerjono Soekanto, syarat terjadinya interaksi sosial adalah sebagai berikut.

a. Kontak Sosial

Kata ‘kontak’ berasal dari kata ‘con’ atau ‘cum’ (Bahasa Latin: bersama-sama) dan ‘tango’ (Bahasa Latin: menyentuh). Jadi, secara harfiah kontak artinya adalah ‘sama-sama menyentuh’. Secara fisik kontak sosial baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah. Akan tetapi, sebagai gejala sosial tidak harus berarti suatu hubungan badaniah. Karena seseorang dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa saling menyentuh seperti saat saling menyapa dan berbicara dengan menggunakan bahasa isyarat.

Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak salingg bereaksi meski tidak harus bersentuhan secara fisik.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia senantiasa melakukan kontak dengan manusia lainnya. Kondisi ini tidak dapat dihindari oleh manusia karena manusia adalah makhluk sosial. Wujud kontak tidak selamanya harus terjadi persentuhan secara fisik, tetapi juga bisa secara verbal atau bahkan hanya berupa reaksi pasif seperti simbol. Penyampaian pesan sebagai tujuan dari adanya kontak sosial dapat juga dilakukan dengan menggunakan media atau alat komunikasi seperti radio, televisi, telepon, dan sebagainya. komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan dan komunikan adalah orang yang menerima pesan.

Suatu kontak dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, seperti misalnya apabila orang-orang tersebut berjabat tangan, saling senyum, dan seterusnya. Sebaliknya kontak sekunder memerlikan suatu perantara. Misalnya A berkata kepada B bahwa mengagumi perannya sebagai peranan utama salah satu sandiwara. A sama sekali tidak bertemu dengan C, tetapi telah terjadi kontak antara mereka karena masing-masing memberi tanggapan, walaupun dengan perantara B. Suatu kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung. Pada yang pertama, pihak ketiga bersikap pasif, sedangkan yang terakhir pihak ketiga sebagai perantara mempunyai peranan yang aktif dalam kontak tersebut. Hubungan-hubungan yang sekunder tersebut dapat dilakukan melalui alat-alat misalnya telepon, telegraf, radio, dan seterusnya. Dalam hal A menelpon B, maka terjadi kontak sekunder langsung, tetapi apabila A meminta tolong kepada B supaya diperkenalkan dengan gadis C, kontak tersebut bersifat kontak sekunder tidak langsung.

Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.

  • Kontak antar individu

Kontak antar individu adalah terjadi antara individu dengan individu. Contoh: kontak antar teman, kontak anak dengan ibunya, kontak guru dengan salah satu siswanya, dan lain-lain.

  • Kontak antar individu dengan kelompok, dan sebaliknya

Kontak antar individu dengan kelompok adalah kontak yang terjadi antara individu dengan suatu kelompok tertentu. Contoh: kontak yang terjadi saat seseorang mempresentasikan sesuatu dengan beberapa orang lain dan kontak antara guru dengan para siswa di kelas.

  • Kontak antar kelompok

Kontak antar kelompok adalah kontak yang terjadi antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. Contoh: kontak bisnis antar perusahaan dan kontak antar tim sepakbola saat bertanding.

b. Komunikasi

‘Komunikasi’ berasal dari kata ‘communicare’ (Bahasa Latin: berhubungan). Jadi, secara harfiah komunikasi adalah berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Pada kontak sosial pengertiannya lebih ditekankan kepada orang atau kelompok yang berinteraksi, sedangkan komunikasi lebih ditekankan kepada bagaimana pesannya itu diproses.

Komunikasi muncul setelah kontak berlangsung (ada kontak belum tentu terjadi komunikasi). Komunikasi memiliki maksud yang luas dibandingkan dengan kontak, karena komunikasi dapat memiliki dan menimbulkan beberapa penafsiran yang berbeda-beda. Seperti tersenyum dapat ditafsirkan sebagai penghormatan atau ejekan terhadap seseorang.

4. Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1.         Pelakunya lebih dari satu orang.

2.       Ada komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial.

3.       Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku.

4.       Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa datang) yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Interaksi Sosial

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada beberapa faktor berikut ini.

a. Sugesti

Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan oleh orang yang berwibawa, mempunyai pengaruh besar, atau terkenal dalam masyarakat. Contoh sugesti salah satunya adalah obat yang harganya mahal yang merupakan produk impor dianggap pasti manjur menyembuhkan penyakit. Anggapan tersebut merupakan sugesti yang muncul akibat harga obat yang mahal dan embel-embel produk luar negeri.

b. Imitasi

Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain sebagai tokoh idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh seseorang. Imitasi pertama kali akan terjadi dalam sosialisasi keluarga. Misalnya, seorang anak sering meniru kebiasaan-kebiasaan orang tuanya seperti cara berbicara dan berpakaian. Namun, imitasi sangat dipengaruhi oleh lingkungannya terutama lingkungan di sekolah. Karena seseorang (terutama saat seseorang sudah menginjak usia remaja) cenderung lebih sering di sekolah dan bersosialisasi dengan temannya dengan berbagai macam kebiasaan.

c. Identifikasi

Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan terjadinya pengaruh yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi karena identifikasi dilakukan oleh seseorang secara sadar.

Contoh identifikasi: seorang pengagum berat artis terkenal, ia sering mengidentifikasi dirinya menjadi artis idolanya dengan meniru model rambut, model pakaian, atau gaya perilakunya dan menganggap dirinya sama dengan artis tersebut.

d. Simpati

Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus. Contoh simpati adalah pada peringatan ulang tahun, pada saat lulus ujian, atau pada saat mencapai suatu prestasi.

e. Empati

Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dan seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-benarnya, seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut seperti rasa senang, sakit, susah, dan bahagia. Empat hampir mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional. Contoh empati adalah saat kita turut merasakan empati terhadap masyarakat Yogyakarta yang menjadi korban letusan Gunung Merapi.

f. Motivasi

Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu yang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab. Contoh motivasi adalah guru yang memberikan motivasi kepada siswanya supaya siswanya semakin giat belajar.

Tidak selamanya interaksi berjalan sesuai dengan rencana. Kontak sosial yang berlangsung kadang-kadang dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan, namun sebaliknya suatu interaksi akan mengalami gangguan dan bahkan terhenti seandainya terjadi hal-hal berikut:

1.         Subjek-subjek yang terlibat dalam interaksi tidak mempunyai harapanlagi untuk mencapai tujuan.

2.       Interaksi yang terjadi tidak lagi bermanfaat atau tidak mendatangkan keuntungan.

3.       Tidak adanya adaptasi atau penyesuaian antara pihak-pihak yang saling berinteraksi.

4.       Salah satu pihak atau keduanya tidak bersedia lagi mengadakan interaksi.

6. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Hubungan yang terjadi antar warga masyarakat berlangsung sepanjang waktu. Rentang waktu yang panjang serta banyaknya warga yang terlibat dalam hubungan antar warga melahirkan berbagai bentuk interaksi sosial.

Di mana pun dan kapan pun kehidupan sosial selalu diwarnai oleh dua kecenderungan yang saling bertolak belakang. Di satu sisi manusia berinteraksi untuk saling bekerja sama, menghargai, menghormati, hidup rukun, dan bergotong royong. Di sisi lain, manusia berinteraksi dalam bentuk pertikaian, peperangan, tidak adanya rasa saling memiliki, dan lain-lain. Dengan demikian interaksi sosial mempunyai dua bentuk, yakni interaksi sosial yang mengarah pada bentuk penyatuan (proses asosiatif) dan mengarah pada bentuk pemisahan (proses disosiatif).

1. Proses asosiatif

Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerja sama. Ada beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif, antara lain sebagai berikut.

a. Kerja Sama (Cooperation)

Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.

Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.

Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama, yaitu:

1.         Bargaining adalahpelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.

2.       Cooptation (kooptasi) adalahsuatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.

3.       Coalition (koalisi) adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi atau lebih tersebut mungkin mempunyai struktur yang berbeda satu sama lain.

4.       Join venture adalahkerja sama dengan pengusaha proyek tertentu untuk menghasilkan keuntungan yang akan dibagi menurut proporsi tertentu. Join venture jika diterjemahkan akan menjadi ‘usaha patungan’.

b. Akomodasi (Accomodation)

Akomodasi adalah suatu proses di mana orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan, saling mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan.

Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut:

1.         Tolerant participation (toleransi) adalah suatu watak seseorang atau kelompok untuk sedapat mungkin menghindari perselisihan. Individu semacam itu disebut tolerant.

2.       Compromise (kompromi) adalahsuatu bentuk akomodasi di mana masing-masing pihak mengerti pihak lain sehingga pihak-pihak yang bersangkutan mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaiannya terhadap perselisihan. Kompromi dapat pula disebut perundingan.

3.       Coercion (koersi) adalahbentuk akomodasi yang proses pelaksanaannya menggunakan paksaan. Pemaksaan terjadi bila satu pihak menduduki posisi kuat, sedangkan pihak lain dalam posisi lemah.

4.       Arbitration adalahproses akomodasi yang proses pelaksanaannya menggunakan pihak ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi dari kedua belah pihak yang bertentangan. Penentuan pihak ketiga harus disepakati oleh dua pihak yang berkonflik. Keputusan pihak ketiga ini bersifat mengikat.

5.       Mediasi adalahmenggunakan pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan kedua belah pihak yang bertikai. Berbeda dengan arbitration, keputusan pihak ketiga ini bersifat tidak mengikat.

6.       Concilation adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan yang berselisih agar tercapai persetujuan bersama. Biasanya dilakukan melalui perundingan.

7.       Ajudication adalah penyelesaian perkara melalui pengadilan. Pada umumnya cara ini ditempuh sebagai alternatif terakhir dalam penyelesaian konflik.

8.       Stalemate adalahsuatu akomodasi semacam balance of power (politik keseimbangan) sehingga kedua belah pihak yang berselisih sampai pada titik kekuatan yang seimbang. Posisi itu sama dengan zero option (titik nol) yang sama-sama mengurangi kekuatan serendah mungkin. Dua belah pihak yang bertentangan tidak dapat lagi maju atau mundur.

9.       Segregasi adalahupaya saling memisahkan diri atau saling menghindar di antara pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan.

10.     Gencatan senjata adalahpenangguhan permusuhan atau peperangan dalam jangka waktu tertentu. Masa penangguhan digunakan untuk mencari upaya penyelesaian konflik di antara pihak-pihak yang bertikai.

C. Akulturasi

Akulturasi adalah suatu proses yang timbul apabila suatu kelompok manusia dan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

belatung di kepala

Penemuan mengerikan ini sendiri berawal ketika pria yang diketahui bernama Pham Quang Lanh (28) merasakan sakit kepala yang terus menerus. Sebetulnya, setahun yang lalu Pham mengalami kecelakaan tertimpa besi saat ia bekerja menjadi buruh bangunan. Karena kecelakaan itu, ia mengalami luka di kepala. Namun, karena tidak memiliki biaya lebih untuk berobat, ia dan keluarga memutuskan untuk merawat dan menyembuhkan lukanya di rumah. Kepala Pham yang terluka | Photo: Copyright metro.co.uk Tapi, beberapa pekan yang lalu ia mengalami sakit kepala cukup serius dan tidak seperti biasanya. Saat salah satu keluarga melihat kondisi kepalanya, alangkah terkejutnya pihak keluarga tersebut karena melihat ada hewan yang bergerak di balik kulit kepala yang terluka. Pham dan keluarga lalu pergi ke dokter untuk berobat. Mengerikan, dokter Ahn yang memeriksa Pham menemukan belasan belatung hidup di kepala pria tersebut. Dokter Ahn mengatakan "bengkak di kepala Pham terjadi karena infeksi. Dan infeksi

10 arca peninggalan kerajaan majapahit

Berikut ini merupakan salah satu peninggalan penting dari kerajaan terbesar di Indonesia ini. Inilah 10 Arca Peninggalan Kerajaan Majapahit 1. Patung Hutan Baluran Patung yang ditemukan di Hutan Baluran Situbondo, Jawa Timur, pada 10 Maret 2013 ini akhirnya dipastikan keasliannya sebagai benda purbakala. Patung tersebut dinyatakan sebagai Patung Dewi Laksmi dan peninggalan dari era Kerajaan Majapahit. Arca ini Tergolong unik karena ditemukan di Wilayah Kekuasaan Majapahit Timur yang belum tersentuh sama-sekali peninggalan bersejarahnya. 2. Arca Harihara Arca ini merupakan gabungan dari Siwa dan Wisnu yang menggambarkan Taja Kertarajasa. Meskipun lokasinya di Candi Simoing, Blitar, kini arca ini telah dipindah ke Museum Nasional Republik Indonesia. 3. Bidadari Majapahit Arca yang terbuat dari emas ini merupakan arca cetakan emasapsara (bidadari surgawi) gaya khas Majapahit yang menggambarkan dengan sempurna zaman kerajaan Majapahit sebagai “zaman keemasan” nusantara. 4. Arca Dewi Par

gumpalan rambut di perut

Seorang anak perempuan berusia 8 tahun membuat gempar. Dia mengalami penurunan berat badan dan selalu sakit setelah makan. Setelah dibawa ke rumah sakit, diketahui ada benjolan besar dalam perut sang anak. Siapa sangka bahwa benjolan sebesar itu adalah gumpalan rambut manusia. Anak perempuan dari Zhoukou, di Provinsi Henan, China telah bertahun-tahun mengalami berat badan tak seimbang. Tubuhnya paling kurus dibanding teman-teman sekelasnya. Orang tuanya sangat cemas namun tidak tahu apa penyebabnya. Setiap kali diberi makan, anak perempuan ini selalu jatuh sakit dan tidak mau menyentuh makanannya. Khawatir terjadi apa-apa, akhirnya orang tua membawa putri mereka ke rumah sakit. Foto: copyright asiantown.net Dilansir oleh People's Daily Online , dokter yang melakukan pemeriksaan fisik awal menemukan ada benjolan di perut sang anak perempuan. Awalnya dokter mengira ada pembengkakan hati, namun setelah dilakukan CT scan, ditemukan benda asing yang sangat besar di dalam lambung sang an